Kamis, 27 Oktober 2016

Meriam Roda SiJagur karya Rg Bagus Warsono

Anak-anak harapan kita semua di masa depan bangsa ini. Lima puluh tahun kedepan apa jadinya Indonesia ini. Sekarang saja sudah meh-meh dan nyerempet-nyerempet akan krisis karakter bangsa. Buktinya bangsa lain diagung-agungkan. Suku-suku bangsa pemilik Tanah Air ini dikesampingkan kelestarian budayanya, padahal khas Indonesia pemererat bangsa. Nasionalisme anak-anak harus ditanamkan agar Indonesia tidak berkeping-keping. Itulah sebabnya aku memberi mereka jiwa kebangsaan ini melalui sentuhan baca. Agar mereka tersenyum , gembira , dan bangga menjadi bagian Indonesia yang memiliki peran di masa depan.
 Dapatkan bukunya 50rb sudah termasuk ongkir di wil Indramayu . Hub sms 085311088734

Jumat, 09 September 2016

Bupati yang Memberikan Inspirasi bagi Rakyatnya

Hj. Anna Shopanah


Pepmimpin yang baik adalah pemimpin yang dekat dengan hati rakyatnya. Suatu ketika ia kunjungi rakyatnya yang tengah berbaring sakit, tak hanya memberikan obat penawar satit, tetapi ia memberikan kepercayaan diri untuk dapat sembuh dari penyakitnya, serta memberikan semangat dan optimisme untuk kesembuhan, lalu ia kunjungi lagi orang miskin tua renta, buka hanya memberi bantuan tetapi juga bagaimana keadaan lingkungan yang mendorong kemajuan kesehatan di lingkungan si miskin, kemudian ia kunjungi korban musibah dikarenakan alam ia perhatikan secara cepat agar situasi kembali normal. hati pemimpin yang sudah dekat dengan rakyat. Apalagi kebetulan pemimpinnya seorang perempuan, yang memiliki budi halus yang sangat diharapkan di masyarakat daerah tropis. Itulah beberapa keunggulan yang dimiliki beliau.

Rabu, 31 Agustus 2016

Sabut hari Jadi Indramayu

40 th lalu sepanjang sungai dan anak sungai Cimanuk hilir banyak ditumbuhi tanaman bambu. Di daerah Arahan, Bangkir, Lohbener, dan Cantigi banyak masyarakai yang pandai membuat alat penangkap ikan dari bahan bambu juga beberapa model tempat ikan seperti buwu, wuwu, lempo, wakul, bakul,berbagai kembu, sampai keranjang ikan.

Kini tanaman bambu sepanjang sungai sudah mulai jarang, pengrajinpun makin langka, Nelayan Indramayu lebih memilih menjadi konsumen barang-barang ini dari pada membuatnya. Memang masih ada beberapa pengrajin, itupun nyaris punah andai generasi muda tidak mau mempelajari cara membuatnya.
(rg bagus warsono, sabut hari Jadi Indramayu)

40 tahun lalu

40 tahun lalu pabrik penggilingan padi masih jarang, petani Indramayu banyak yang menggunakan alat penumbuk padi berupa lumang dan alu , alat penumbukpadi tradisional. Alunya terbuat dari kayu petai cina (bendara) yang sudah memiliki galing /tua.Sedang lumpangnya terbuat dari batu kali yang biasa dibeli dari pengrajin di daerah/kota pegunungan (kuningan/majalengka) . Biasanya masyarakat menumbuk padi secara bersama-sama atau keluarga kecil setiap kali beras habis dan persediaan gabah mencukupi.
Kini pengguna alat penumbuk padi sudah langka, jika ada hanya untuk menumbuk bumbu orang hajatan atau menumbuk nasi ketan untuk dibuat makanan gemblong, atau lainnya. alat penumbuk padi ini adalah peninggalan ibu mertua doeloe dan asih terdapat di gubuk sanggaraku.
(rg bagus warsono)

40 tahun lalu Indramayu

Bentuk lumbung di Indramayu memiliki khas tersendiri. Bangunannya tidak terlalu besar hanya berukuran 2 m x 3m lumbung ini hanya untuk persediaan makan keluarga petani. Namun ada juga lumbung desa, lumbung ini pun tidak terlalu besar dan nyaris sama ukurannya hanya biasa berdiri lebih dari satu bangunan untuk membedakan pemilik baran atau peruntukannya. Lumbung di Indramayu biasa dibuat dari bilik bambu dan tidak terlalu kukoh atau memiliki septi keamanan isi lumbung. Pintunya terkadang hanya di kunci palang pintu, tidak terlalu tinggi panggungannya dari tanah sampai lantai lumbung, karenanya tidak digunakan tangga menuju pintu lumbung. Lumbung di Indramayu tidaklah biasa berisi beras atau padi, namun bisa juga buah kelapa, ikan gesek, atau pun jagung tergantung keperluan pemiliknya.
Lumbung kemudian banyak dimanfaatkan dibuat untuk kandang ayam dikarenakan musim paceklik. Demikian lumbung masyarakat desa di Indramayu biasa berada di pekarangan rumah atau sekitar rumah dimaksudkan agar selalu terkontrol oleh majikannya. (rg bagus W)

 

Indramayu 40 th lalu , sambut hari jadi Indramayu 7 Oktober 2016



Batik Paoman di Kabupaten Indramayu merupakan peninggalan nenek moyang Indramayu yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai batik paoman. Keberadaannya patut dilestarikan dari mulai cara pembuatan, ilmu batiknya, maupun sejarahnya. Batik poman tercatat di Negeri Belanda sebagai batik kuna yang sejajar dengan seni batik lainnya seperti di batik Pekalongan, Solo, Jogyakarta, Trusmi dan seni batik terkenal lainnya. Bahkan Kembang Kapas adalah corak batik Paoman yang termashur di dunia.

Selasa, 30 Agustus 2016

Indramayu 40-th lalu

40 th lalu di desa Parean blok Anjun Kec. Kandang Haur Indramayu terdapat pengrajin celengan jago khas Indramayu. Pengrajin mainan anak ini adalah karya seni khas para pengrajin gerabah di tempat ini. Selain jago-jagoan daerah ini memproduksi berbagai jenis gerabah antara lain paso, kendi, buyung , gentong, layah, tutup dandang, cetakan serabi sebagainya.
Kini Indramayu kehilangan salah satu khasnya berupa celengan jago-jagoan !



 40 h lalu juga warga desa-desa pantai seperti Karang song, Karang Turi, Paoman , Babadan, Pasekan , Totoran di Indramayu piawai membuat kantong ikan dari daun jembatu . Sederhana tetapi sangat manfaat untuk kantung ikan, dan bahkan ada yang membuat sebagai tempat nasi kenduri. Kini tanaman jembatu nyaris hilang di daerah pantai Indramayu. Seni tradisi nelayan disesuaikan dengan kultur masyarakat dan lokasi. Indramayu ternyata banyak menyimpan kenangan masa lalu.

Jumat, 08 Juli 2016

Ada beberapa hal mengapa makna Lebaran di kampung menjadi kurang sakral :

Ada beberapa hal mengapa makna Lebaran di kampung menjadi kurang sakral :
oleh Rg Bagus Warsono

Punahnya budaya tradisi :
contoh :
1.acara sungkem-an, bebersih makam leluhur, bebersih umah dan kendaraan (dokar), pakaian tradisi, bersih2 masjid musholah dsb.
2. Terkikisnya budaya tradisi (makin jarang dan hampir punah)
contoh :
Pawai takbir keliling, nyekar leluhur , ngirim sesepuh/orang tua.
3. Semakin jarang dilakukan sisa tradisi yang dipertahankan
contoh :
Mrema yaitu belanja ramai-ramai kebutuhan lebaran di pasar., Buat urung ketupat ramai-ramai, dan masak ketupat di pawon pakai kayu, piknik pakai kendaraan tradisional
4. Masuknya budaya luar dan teknologi canggih di kampung seperti banyak kendaraan bermotor baik mobil/sepeda-motor, hp, dan alat komunikasi lainnya.

wewangsalan tema lebaran ala wong Dermayu

wewangsalan tema lebaran
Srabi dibakar kayu pilaran, lapis diiris senar. Rabi ayu waktu lebaran, balik ning umah kaya semar.
(Cantik itu waktu lebaran, pulang kerumah he he he kembali seperti semar biung.)

Krambil dibungkus cikal bakale, premen sugus manis rasane , Mobil bagus langka surate , pengen bagus laka modale.
(Jangan heran sekarang Mbak, itu mobil kreditan)

Klapa dawegan rasane gurih barang dibuka jebule bluluk. Jare dewek ngaku sugih, rokok bae olih jaluk.
(Orang ngaku kaya tapi rokok sebatang saja minta)

Sepur mundur lagi langsiran, tuku tiket disowek maning, Sedulur akur waktu lebaran, lewat lebaran tukaran maning.
(pura-pura akrab sekarang, besok-besok musuhan lagi. Jangan begitu ah)

klambi anyar kebek selemari, bubar lebaran kari siji.
(terpaksa jual baju buat ongkos ke Jakarta, Mas)

Lunga Jakarta liwat kroya, hape cina bagus bungkuse. Ning Jakarta ngaku kerja, barang balik pusing ongkose.
(jujur saja di Jakarta itu lu ngapain sih)

Mobil hamer supire garang, diklamboni garasine, Pamer sing dianggo larang regane , Klambi bagus langka duite.
(bajunya bagus tapi gak punya uang)

Jaran cilik melu embokke dokar loro jarane, Jarene mudik, dienteni langka tongole, ora balik mendi parane.
(Mungkin kesasar mudiknya)

Wit gedang bosok plapah jembar durung garing, Duit entok, bubar lebaran luruh maning
(Rezeki di depan masih banyak)
(by rg bagus warsono)

Kamis, 30 Juni 2016

Kisah sejati : Buku Tabanasku digunting karyawan BRI !

1985 di Ramadhan menjelang Lebaran. Tak ada bayangan
persiapan lebaran keluargaku, tak ada barang berharga yang dapat dijual. Ibu sendiri ayah tak ada. Hidup serba kesusahan. Aku harus mencari nafkah keluarga dengan 4 orang adik. Apa saja aku lakukan utuk makan keluarga. Hingga lebaran mendekat mata-mata adikku berkaca kaca. Pada waktu itu moment Lebaran sungguh istimewa apalagi buat mereka yang masih kecil-kecil. Ibuku y
ang berjualan pecel sangat tak mencukupi kebutuhan. Aku pun demikian susah cari kerja. Hamir setiap saat terdengar tangis adik-adik. 
Ketika itu ingat aku masih punya buku Tabanas BRI, kubuka buku berwana kuning itu masih tersisa belasan ribu. Sebagai seorang tamatan SPG aku mengerti bahwa jika tabungan tak aktif setiap bulan dipotong biaya administrasi bank. Tak besar kala itu biaya administrasi hanya sekitar Rp 20,- sebulan. Memang sudah lama tabungan tak aktif. Bismillahhirrochmannirrohim ...Aku permisi pada Ibu untuk pergi ke bank. Yakin aku masih bisa mengambil saldo tabungan barang 10 atau atau 15rb. Sampai dibank aku mendatangi kasir dan menyodorkan buku tabanas itu. Ya Allah apa salahku dan apa cobaan keluargaku ini. Orang itu (karyawan BRI laki-laki yang aku ketahui namanya dan wajahnya hingga sekarang ) mengatakan bahwa tabanas ini sudah tidak berlaku. Ia menggunting buku tabanas yang aku slalu simpan itu, dan aku disuruh pulang. Tak tahan menahan air mata , masih di gerbang gedung BRI Indramayu yang kini megah itu mataku basah menangis perih. Sampai dirumah aku tak bercerita pada ibu aku menangis. Dan ibu tahu apa yang terjadi pasti. ( sudahlah basah juga air mataku mengenang saat itu, aku sudah memaafkan semua itu., Jumat 1 Juli 2016).


Selasa, 05 April 2016

Mobil Pencari data Kandungan Minyak

Teknologi baru vibroseis untuk melakukan kegiatan seismik, pencarian data tandungan minyak Pertamina.

Kamis, 24 Maret 2016

Wajah

Alam Sukma Jaya

The and

The and