Jumat, 31 Juli 2015

Bahasa Sunda Parean

Sunda Parean (Kec. Kandanghaur, Indramayu)
Sampai dengan tahun 1980-an, masyarakat tua di Kecamatan Lelea, Indramayu, masih menggunakan bahasa sehari-hari yang beda dengan masyarakat Indramayu pada umumnya. Masyarakat di sana kala itu menyebutkan bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa Sunda abad ke-14. Pada abad tersebut wilayah Indramayu merupakan bagian dari Kerajaan Sunda Galuh, Ketika datang Adipati Wiralodra dari Bagelen, Mataram. Dermaga Pelabuhan Muara Cimanuk direnovasi. Sang Adipati Wiralodra membawa banyak tenaga kerja dari Jawa. Mereka beranak-pinak di wilayah pantura dan membentuk bahasa campuran, yang kini dikenal sebagai Bahasa Cirebon dialek Indramayuan atau disebut Bahasa Dermayon, hanya Lelea yang bertahan dengan bahasa yang mereka sebut sebagai Bahasa Sunda. Desa Lelea kini masuk ke wilayah Kecamatan Lelea, dulu Kecamatan Kandanghaur Girang.Berikut contoh ragam percakapan Bahasa Sunda Parean - Sunda Lea yang ada di Kabupaten Indramayu.

“Punten. Cakana boga kotok bibit? Caang tah poek? Kami aya perlu. Kami ndak nanya ka anak kita, daek tah hente? Diterima tah hente? Kami mawa jago ndak nganjang. Mun diterima, ie serena. Esina aya gambir, bako, sere jeng lainna. Ngges ente lila, kami ndak goyang, panglamaran diterima mah. Sejen poe, kami ndak nentuken waktu, jeng nentuken poe kawinna.”
artinya dalam Bahasa Indonesia
“Katanya punya anak gadis? Sudah punya pasangan belum? Saya ada perlu. Saya hendak bertanya kepada anak saudara, diterima atau tidak? Saya membawa jago hendak melamar. Kalau diterima, ini sirihnya. Isinya ada gambir, tembakau, sirih, dan lainnya. Sudah ya, saya tidak lama-lama, saya hendak pulang, kalau lamaran diterima mah. Lain hari, saya hendak menentukan waktu dan menentukan hari perkawinan.”
Penjelasan :

Ada nuansa yang terasa asing pada penggunaan bahasa Sunda seperti di atas. Bahasa yang digunakan mayoritas penduduk di Jawa Barat itu, di Indramayu seperti terjadi distorsi dan akulturasi dengan bahasa daerah lainnya (Cirebon/Indramayu dan Melayu-Betawi). Bahasa Sunda yang khas itu sudah berabad-abad digunakan, yakni di Desa Parean Girang, Bulak, dan Ilir Kecamatan Kandanghaur, serta Desa Lelea dan pemekarannya, Tamansari Kecamatan Lelea. Masyarakat mengenalnya sebagai bahasa Sunda-Parean dan Sunda-Lea.

Kosakata asing dalam bahasa Sunda bermunculan pada kalimat di atas, seperti kami, kita, goyang. Sepintas kosakata tersebut seperti kata serapan dari bahasa Indonesia. Setelah mengetahui artinya, ternyata bukan. Kami artinya saya, dalam arti tunggal, bukan jamak. Kita berarti saudara. Goyang mengambil serapan dari bahasa Indramayu, yang artinya pulang. Penggunaan kosakata kami merupakan pengambilan undak-usuk yang dianggap halus dibandingkan aing, meski ada yang lebih halus lagi yakni "kola".
Perbedaan Bahasa Sunda Parean dengan Bahasa Sunda Baku (dialek selatan)
Dalam percakapan sehari-hari tentu saja akan lebih banyak lagi dijumpai kata-kata atau kalimat yang asing. Keasingan itu bisa jadi akan menimbulkan kesalapahaman, bahkan pengertian yang berbeda bagi orang luar.

Contoh :

“Bini aing benang kebanjir” disangka orang luar sebagai “istri saya hanyut oleh banjir”, padahal artinya “benih padi saya hanyut kena banjir”. “Melak waluh, buahna kendi?” disangka sebagai “menanam labu, buahnya kendi?” padahal artinya, “menanam labu, buahnya mana?”
Penjelasan :

Pada Bahasa Sunda Parean "Bini" berarti Benih, sedangkan dalam Bahasa Sunda Baku "Bini" berarti Istri. begitu juga dengan kata "Kendi" yang berarti Mana?, sementara dalam bahasa Sunda Baku "Kendi" berarti "Guci / Kendi". penggunaan kata "Kendi" merupakan alkulturasi atau pengaruh budaya Cirebon-Indramayuan dari kata "Endi / Mendi / Ngendi" yang berarti "Mana?" dalam Bahasa Indonesia.

- Puji Lestari, Miranti. 2009. Penelitian : Geofrafi Dailek Bahasa Daerah Di Kecamatan Binong Kabupaten Subang Propinsi Jawa Barat (Tinjauan Fonologis Sinkronis). Bandung : Universtias Pendidikan Indonesia
^-Nurfaidah, Dedeh. 2008. Penelitian : "Basa Sunda Dialék Majalengka Di Kacamatan Sukahaji". Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
- Permana, Merdeka. 2010. "Sunda Lelea Yang Terkatung-Katung". Bandung. Pikiran Rakyat.

(Sumber wikipedia)

Kamis, 30 Juli 2015

Profile Cabub dan Cawabub Kab. Indramayu 2015

Nama : Hj. ANNA SOPHANAH
TTL : Indramayu, 23 Oktober 1958
Agama : Islam
Alamat : Jl. Letnan Sutejo No. 20 Margadadi Indramayu
Pekerjaan : Anggota DPRD Kab. Indramayu Periode 2009 – 2014
Anggota DPRD Kab. Indramayu Periode 2009 – 2014
Organisasi : Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Indramayu Tahun 2000 – 2010.
- Ketua Dekranasda Kab. Indramayu Tahun 2000 – 2010.
- Ketua Umum FKKP/K3S Kab. Indramayu Tahun 2000 – 2010.
- Penasehat GOW Kab. Indramayu Tahun 2000 – 2010.
- Ketua DPD KPPG Kab. Indramayu Tahun 2004 – 2009.
- Ketua DPD Pengajian Al-Hidayah Kab. Indramayu Tahun 2004 – 2009.
Orang Tua : H. Ahmad Ajiddin dan Hj. No’anih
Suami : Dr. H. Irianto Mahfudz Sidik Syafiuddin
Anak :
1. Dinny Yuniarti Syafiana, SE
2. Daniel Muttaqien Syafiuddin, ST
3. Deani Iyeng Syafiana



Nama :H. SUPENDI, Msi
TTL :Indramayu, 14 Agustus 1958
Agama :Islam
Alamat :Jl. Cimanuk Barat No. 4 Sindang Indramayu
Pekerjaan :Sekretaris Daerah Kab. Indramayu
Organisasi :- Ketua DPK Korpri Indramayu Tahun 2009 – 2014.
Ketua ICMI Orda Indramayu Tahun 2009 – 2014.
Ketua Kominda Kab. Indramayu Tahun 2009 – 2014.
-Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Indramayu Tahun 2009 – 2014.
-Ketua Dewan Penasehat PC. Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI)
Kab. Indramayu Tahun 2010.
Orang Tua : Rasdin Sjarifudin (Alm) dan Hj. Jaenah
Isteri : Hj. Nani Indriyani
Anak : 1.Bagus Setiadi, SH
2.Yunita Setiani
3.Muhammad Mulya Setiawan
Hobi : Membaca, Olah raga

Daftar Nama Pengurus DPP Golkar nama-nama pengurus DPP Golkar

Berikut nama-nama pengurus DPP Golkar kubu Ical:
Ketua Umum: Aburizal Bakrie
Wakil Ketua Umum:
1. Theo L Sambuaga
2. Nurdin Halid
3. Setya Novanto
4. Sjarif Cicip Sutardjo
5. Fadel Muhammad
6. Siti Hediati Harijadi
7. Ahmadi Noor Supit
8. Ade Komaruddin
9. Aziz Syamsuddin
Ketua Harian: Mohammad Sulaeman Hidayat
Ketua Bidang-bidang DPP Golkar:
1. Organisasi: Freddy Latumahina
2. Kaderisasi: Gandung Pardiman
3. Pemenangan Pemilu Wilayah Barat: Ahmad Doli Kurnia
4. Pemenangan Pemilu Wilayah Tengah I: Indra Bambang Utoyo
5. Pemenangan Pemilu Wilayah Tengah II: Eddy Kuntadi
6. Pemenangan Pemilu Wilayah Timur: Ahmad Hidayat Mus
7. Kajian Bidang Strategis: Rizal Mallarangeng
8. Pemuda dan Olahraga: Daniel Mutaqien
9. Pemberdayaan Perempuan: Ula Nukrawati
10. Tani dan Nelayan: Firman Soebagyo
11. Kemaritiman: Muhidin M Said
12. Ketenagakerjaan: Robert Joppy Kardinal
13. Pendidikan dan Cendikiawan: Syamsul Bachri
14. Hukum dan HAM: Edison Betaubun
15. Komunikasi, Media dan Penggalangan opini: Tantowi Yahya
16. Kerohanian: Ali Yahya
17. Pariwisata, Seni dan Budaya: Nurul Arifin
18. Ekonomi: Dodi Alex Nurdin
19. Koperasi, Wiraswasta, UMKM: Wisnu Suhardono
20. Pedesaan dan Daerah Tertinggal: Taufan Eko Nugroho
21. Pengabdian Masyarakat: Harbiah Salahuddin
22. Hubungan Luar Negeri: Iris Indira Mukti
23. Kesehatan Lingkungan Hidup: Rully Chairul Azwar
24. Pertahanan dan Keamanan: George Toisutta
25. Badan Pengkajian Ideologi dan Legislasi: Ponco Sutowo
26. Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Syahrul Yasin Limpo
27. Legislatif dan Lembaga Politik: Rambe Kamarulzaman
28. Industri dan Perdagangan: Airlangga Hartarto
29. Kesejahteraan Rakyat: Roem Kono
30. Energi dan Sumber Daya Alam: Bambang Soegono
31. Hubungan Kerja Sama Ormas: Darul Siska Said
32. Hubungan Eksekutfi dan yudikatif: Fuad Hasan Mashur
33. Ilmu Pengetauan Teknologi dan Pendidikan Tinggi: Kahar Muzakir
34. Infrastruktur dan Transportasi: Suharsoyo
35. Otonomi Khusus: Clementinal
36. Penanganan Kerawanan Sosial: Deding Ishak
Sekretaris Jenderal: Idrus Marham
Wasekjen:
1. Hakim Komaruddin
2. Emanuel Blegur
3. Muspihin Dahlan
4. Bahriyun
5. Ridwan Hisjam
6. Hamka Kadi
7. I Gusti Putu Wijaya
8. Sirajudin Wahab
9. Tetty Kadi
10. Budi Suprianto
11. Muhammad Sarmudji
12. Azhar Romli
13. Zulfikar Arsye Sadikin
14. Rudi Alfonso
15. Lalu Mara Satriawangsa
16. Siti Markhamah
17. Linda Purnomo
18. Agustian B Prasetya
19. Trivena M Final
20. Nursyam
21. Hetifah
22. Mustafa Radja
23. Fatahillah Ramli
24. Fayakhun
25. Misbah Sohim Haris
26. Hafi Bone Zulkarnain
27. Erwin Aksa
28. Ferdiansyah
29. Satya Yudha
30. Rofiqul Umam
31. Octaviano
32. M Ikhsan Firdaus
33. Yayat Biaro
34. Riyono Asnan
35. Abdillah Nasir
36. Siti Aliftinah
Bendahara Umum: Bambang Soesatyo
Wakil Bendahara Umum:
1. Eka Sastra
2. Arum
3. Ariyanti Dewi
4. Dito Ganundito
5. Eni Saragih
6. M Yasir
7. Nasir Tamaram
8. Riza Panglevi Pangerang
9. Qori Sukoco
10. I Wayan Gredeg
11. Eldi Suwandi
12. Selina Gita
13. Aziz Kadir
14. Meutya Hafid
15. Ali Mochtar Ngabalin
16. Fahd A Rafiq
17. Aryadi Ahmad
18. Syamsuddin
19. Anton Sihombing
20. Epin Nurcahya Suhada
21. Dewi Yunus
22. Wihaji
23. Haris Sohar
24. Markus Naring
25. Renny Sudiro
26. Agung Bagus Hadi Mahendra Putra
27. Tony Uloly
28. Edi Herman
29. Aditya Moha
30. Riswan Toni
31. Reza Pahlevi
32. Dewi Asmara
33. Dewi Singgih
34. Feno T.

014 Pacobaning Urip

Rabu, 29 Juli 2015

Pasangan Cabub-Cawabub Hj. Anna Shopanah-Drs. H Supendi

                               Pasangan Cabub-Cawabub Hj. Anna Shopanah-Drs. H Supendi

Masuknya Drs. Supendi Tokoh Indramayu Barat Menjadikan Pasangan Andi Diyakini Sangat Kuat



Pasangan Cabub-cawabub Inramayu periode 2016-2020 Hj. Anna Shopanah-Drs. Supendi (ANDI) menambah kekuatan luar biasa dan sangat kuat pada pilkada Desember 2015 nanti. Hj Anna Shopanah adalah publik figur masyarakat Indramayu saat ini sedang Drs. Supendi Adalah Tokoh Masyarakat Indramayu Barat yang juga berpengaruh dan juga diharapkan rakyat Indramayu untuk tetap mendampingi Anna Shopanah. Pasangan yang saling mendukung satu sama lain dari berbagai aspek (serasi) ini bakal mulus melenggang tanpa tantangan berarti bagi pasangan calon lainnya. Tokoh dengan kekuatan yang saling mengisi ini akan mendapat suara mayoritas dalam pilgub Kabupaten Indramayu yang akan digelar Desember 2015 nanti. Dengan dipilihnya Drs. Supendi menjadi pasangan cawabub dari Cabub Hj Annna Shopanah disambut kegembiraan masyarakat dimana-mana. Masuknya Drs. Supendi Tokoh Indramayu Barat Menjadikan Pasangan 'Andi Diyakini Sangat Kuat. (rg.bagus warsono)


Hj. Anna Shopanah
Hasil gambar untuk drs supendi wabup indramayu
                                                                 Drs. H Supendi

Figur Tokoh Indramayu yang disukai Masyarakat : Hj. Anna Shopanah



Ingat calon bupati adalah figur. Kenyataan ini telah banyak terjadi di berbagai pilkada di beberapa daerah dewasa ini. Figur lebih dominan dibanding perolehan kursi oleh sebuah partai. Kendatipun partai tetap menjadi dasar dari sebuah pencalonan bupati/walikota, atau partai membawa figur semakin kokoh dan tak lepas dari kepartaiannya. Meski Hj Anna Shopanah adalah Bupati Indramayu dan incamben pada pilkada 2015 di kabupaten Indramayu , masyarakat tetap menganggap Hj. Anna Shopanah sebagai figur publik masyarakat Indramayu yang belum ada bandingnya di Indramayu.
Tokoh partai Golkar ini menjadi semakin menjadi idola dan tempat tumpuan harapan masyarakat Indramayu dikarenakan setelah dirasakan memimpin kabupaten Imdramayu dengan mulus dan penuh prestasi baik bidang fisik pembangunan, sosial maupun spiritual. Dari melihat prstasi yang bagus ini masyarakat merasakan peningkatan taraf hidup serta ketentraman dalam keseharian kehidupan di Indramayu. Karena itulah disetiap pelosok desa muncul menyuarakan agar Hj. Anna Shopanah diminta kembali menjadi Bupati Indramayu periode 2016-2020. (rg bagus warsono)

The and

The and