Senin, 08 April 2019

Berfikir Ilmiah Mencari Siapa Pemenang dalam Pilpres

Keoptimisan kemenangn dari melihat publikasi media dan akun sosial serta warga net dan keoptimisan kemenangan dari perambahan tim kepelosok desa. Dua strategi yang tengah berlangsung pada pilpres sekarang ini.
Membombardir tayangan dengan mulai dari ajakan, info tandingan sampai dengan nada menyerang pasangan capres lain dianggap sebagai suatu alat yang dapat mempengaruhi hati masyarakat. Sebaliknya terus menerus sosialisasi melalui tatap muka tim dan blusukan sianggap ampuh dan mengena hati pemilih.
Dua strategi itu sama-sama memiliki  manfaat bagi tim pemenangan capres dalam pemilu presiden tahun 2019 ini.
Pengguna alat komunikasi media dan akun sosial jaringan net memerlukan alat dan bea (pulsa) yang diprosentasikan hanya 3%-25 % dari seluruh jumlah hak pilih. Pengguna alat komunikasi (hp android) dengan filter kecerdasan minim yang banyak digunakan pemilih pemula di desa mempengaruhi atas pilihan mereka.
Perambahan tim ke kampung dan desa untuk pemenangan lebih efektif karena bertatap muka langsung. Perambahan tim ke kampung dan desa yang dibarengai pernyataan sikap lebih memberi kepercayaan tim.
Di sisi lain tradisi keluarga hormat kepada orang tua biasanya anak-anak dan keluarga usia hak pilih cenderung memgikuti kepala keluarga.  Sebuah keluarga biasanya cenderung untuk mempertimbangkan tradisi keturunan serta amanat yang diberikan pada generasinya. Semakin ortodok sebuah keluarga biasanya semakin militant sedang semakin modern sebuah keluarga dengan kedewasaan berdemokrasi dalam keluarga biasanya memberikan kebebasan untuk menentukan pilihannya tanpa paksaan pada anggota keluarga.
Penganut agama selain agama Islam di Indonesia biasanaya cenderung memilih pilihannya pada yang dipercaya oleh mereka memberikan jaminan kerukunan beragama.
Kehidupan dan perubahan kehidupan diri seseorang maupun keluarga di masa kepemimpinan presiden lebih buruk atau lebih baik mempengaruhi pilihan capres. Sebuah proses berfikir sederhana dikarenakan faktor kesejahteraan pada masa tengah berlangsung pemilu sangat mempengaruhi.
Partai besar dengan anggota yang militan memilih partai dan presidennya satu paket terdapat pada PDI, Gerindra, PKS dan PKB sedang partai lain spt Golkar, Demokrat, lebih meberi keleluasaan terhadap pilihan capres dan mengutamakan pada calon legeslatif.
Khusus untuk pemilu presiden masa mengambang tidak saja terdapat pada pemilih pemula akan tetapi terdapat juga pada pemilih lanjutan atau dewasa.
Pilpres dengan lebih demokratis sekali sekarang ini adalah sebuah fenomena peningkatan rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berpolitik.
(Rg Bagus Warsono sastrawan/budayawan tingal di Indramayu)

The and

The and